Jangankan kepada pelanggan, seringkali Whatsapp kepada teman tidak dibalas, di-read doang, atau kalaupun dibalas, tidak langsung, tapi balasnya selang waktu yang lama. Gimana rasanya? Gak enak ya, jengkel, bertanya-tanya mengapa tidak dibalas.
Nah itu kepada teman. Bagaimana Whatsapp kepada pelanggan? Apakah Anda sering mengirimkan WA kepada pelanggan sebagai bentuk dari interaksi atau komunikasi kepada mereka? Atau komunikasi via WA ini sudah menjadi program yang diputuskan untuk dijalankan oleh semua yang berhubungan dengan pelanggan?
Respon Pelanggan
Dari 100 pelanggan yang Anda kirimkan WA, berapa yang dibalas? Berapa yang Read doang, berapa yang centang satu? Lebih banyak yang tidak dibalas ya?
Ini menjadi Indikasi, bahwa hubungan Anda dengan pelanggan tidak baik-baik saja bukan? Tujuan Anda mengirimkan WA kepada pelanggan tentu saja baik, betul? Ingin menanyakan khabar, mengirimkan informasi penting, mengucapkan selamat hari besar, memberikan perhatian, bahkan juga mengirimkan informasi program promo yang Anda fikir penting untuk diketahui oleh pelanggan.
Gimana udah nemu jawabannya? Berapa persen pelanggan yang jawab whatsapp Anda? 50%, 40%, 30% 10% atau bahkan hanya 1%, atau malah tidak ada yang respon sama sekali?
Loyalitas Pelanggan
Bahwa loyalitas pelanggan, agar mereka terus berbisnis dengan kita, faktornya ada 3, yaitu: Brand, Value dan Relationship. Kali ini kita bahas relationship dulu ya. Relationship mejadi faktor yang sudah untuk ditiru dan dimodifikasi oleh competitor, karena relationship itu unik. Mungki cara kira membangun relationship bisa mereka tiru, tapi hasilnya sudah tentu berbeda, karena hanya kita yang mengenal pelanggan kita, bukan competitor. Interaksi tanpa mengenal pelanggan (seperti competitor), maka ibarat kencan buta. Tujuannya baik, kasih coklat, eeeh ternyata Cewek nya alergi coklat. Ambyar kan jadinya
Relationship sebagai faktor yang menciptakan loyalitas pelanggan hanya akan terjadi bila Anda Melakukan interaksi dengan pelanggan, dan interaksi yang benar bisa dilakukan saat Anda memiliki informasi yang cukup dengan mereka.
Interaksi dengan Whatsapp
Boleh? Tentu saja boleh. Interaksi dengan pelanggan ada 5 aspek: 1. Siapa pelanggannya, 2. Isi interaksi apa, 3. Siapa yang melakukan, 4. Menggunakan channel apa dan 5. Kapan dilakukan. Salah satu channel yang hampir seluruh pelanggan kita Menggunakan adalah WHATSAPP (WA), jadi ini menjadi opsi channel prioritas.
Lalu bagaimana caranya agar WA kita dibalas pelanggan dan Tujuan interaksi (yaitu Relationship) tercapai? Gimana caranya?
3 Tips agar Whatsapp Anda dibalas Pelanggan
Tentu saja kita harus berupaya, tidak boleh menyerah agar Tujuan interaksi kita tercapai, yaitu WA direspon oleh pelanggan, tidak hanya di-read saja, bahkan centang satu.
1 Urgensi. Bagi pelanggan, bila ada kirimkan WA dari kita, dia akan respon dalam benaknya, apa untungnya buat saya (pelanggan)? Kalau saya respon apa manfaat buat saya, kalau nggak saya respon nggak apa-apa kan? Saya masih banyak WA yang lain yang mesti saya respon. Oleh karena itu, kirim WA kepada pelanggan harus ada urgensi bagi mereka. Info poin akan hangus, info produk yang dia inginkan sudah tersedia, info batas waktu berlaku membership, dan lainnya. Intinya, WA yang isinya dibutuhkan oleh pelanggan yang bersifat urgen, penting dan mendesak.
2. Caring: Do’a / Ucapan Selamat. Tidak ada orang yang tidak senang diucapkan Ulang tahun, tidak ada orang yang tidak senang di-do’akan, semua orang suka diberikan perhatian. Bila WA yang kita kirimkan berupa doa, ucapan kepedulian, besar kemungkinan akan dibalas oleh pelanggan. Paling tidak dibaca dan perhatian kita nyampai kepada mereka, itu sudah cukup agar pelanggan tahu bahwa kita peduli.
3. Hubungan baik. Bayangkan Anda WA pacar, yakin 100% dibalas. Atau Anda kirim WA kepada orang yang Anda kenal dengan baik, saya jamin dibalas. Bahkan kita saat menerima WA dari orang kita kenal, kita akan merasa bersalah bila telat respon. Kenapa? Ya karena sudah ada hubungan baik, takut ganggu hubungan bila tidak respon. Maka, bila pelanggan punya hubungan baik dengan Anda, maka WA sudah pasti dibalas.
Selamat mencoba ya teman-teman. Intinya, selama ada manfaatnya buat pelanggan, ada urgensinya, maka kemungkinan besar pelanggan akan merespon.
Jangan berkecil hati, walaupun tidak respon, sebenarnya kita tetap mendapatkan manfaat atas WA-WA yang kita lakukan. Paling tidak, pelanggan tahu bahwa kita eksis (ini semacam branding), pelanggan tahu bahwa kita peduli, pelanggan mendapatkan update informasi tentang kita (produk, layanan maupun perusahaan, informasi terkini terkait dengan produk yang mereka konsumsi)
Info lebih detail a to z CRM bisa didapat pada workshop: 081 2828 335 28
Salam CRM - Joko Ristono
#CRM #pelanggan #customer #customer_relationship_management #joko_ristono #loyalty #loyalitas #hubungan #repeater #loyal #sales #selling #peningkatan_penjualan #crm_software #implementasi_crm #tips_bisnis #salesmanship #value_proposition #value_proposition_canvas #closing_rate #call_center #outbond_call #telemarketing #suksescrm #retentionrate #retentions #komunikasikita #interaksipelanggan #tipepelanggan #kelas #liverecording #kelas_crm #sharing #kursus #kursus_crm #CRM #pelanggan #customer #customer_relationship_management #customerrelationshipmanagement #joko_ristono #joko_ristono #jokoristono #loyalty #loyalitas #hubungan #repeater #loyal #repeatorder #repeat_order #selling #sales #penjualan #meningkatkan_penjualan #bisnis #lancar #jualan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar