Sejak awal kita sudah sepakat, bahwa
biaya untuk mencari pelanggan baru mengalami kenaikan yang signifikan dalam
beberapa tahun terakhir ini. Kenaikan biaya ini dipicu oleh inflasi dan tingkat
persaingan. Angka kenaikan karena faktor persaingan, biasanya lebih besar dibandingkan karena faktor
inflasi.
Dalam industri perbankan misalnya,
biaya untuk mendapatkan seorang pelanggan yang baru selama 3 tahun terakhir,
diperkirakan naik minimal sebesar 20% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Bahkan,
untuk beberapa industri yang sudah cukup jenuh, seperti kartu kredit, maka
kenaikan biaya untuk mendapatkan seorang pelanggan, bisa lebih dari 20%.
Salah satu konsep yang cepat diadopsi
oleh berbagai perusahaan untuk merespon hal ini adalah dengan menerapkan
Customer Relationship Management (CRM). Konsep dan tool CRM ini, karena memang
memberikan janji benefit yang besar, telah disambut oleh banyak perusahaan.
Sayangnya, lebih banyak perusahaan yang gagal dalam menerapkan CRM daripada
yang berhasil.
Banyak hal yang membuat perusahaan
gagal dalam menerapkan CRM. Salah satu kegagalan ini karena CRM diterapkan
tanpa didahului dengan strategi. Mereka
seharusnya tidak menentukan software dan hardware terlebih dahulu sebelum
memahami strategi relationship yang akan diimplementasikan.
Dalam kegiatan marketing, Strategi CRM
dijalankan dengan tujuan akhir dari managemen pelanggan adalah menciptakan
Loyalitas pelanggan, yaitu pelanggan
yang terus menggunakan layanan atau service dari perusahaan. Level Loyalitas
pelanggan ditandai dengan lemah kuatnya ikatan atau relationship antara mereka
“pelanggan” dengan perusahaan.
Kali ini saya akan membahas, level
hubungan atau ikatan pelanggan, yang dibagi menjadi 4, mulai dari yang lemah ke
bonding yang kuat.
EMPAT LEVEL BONDING
1. Financial Bond
Pada dasarnya,
tingkat bonding ini dapat dikategorikan menjadi 4 level. Tingkat pertama adalah
yang disebut dengan financial bond. Jadi, perusahaan berusaha untuk
membangun relationship yang erat dengan para pelanggannya, berdasarkan aspek
monetary.
Salah satu
bentuk financial bond yang sangat populer adalah point reward. Ini sudah
diimplementasikan oleh banyak industri terutama dalam industri perbankan.
Setiap nasabah yang menggunakan kartu kreditnya, akan diberikan point reward
sesuai dengan uang yang dibelanjakan.
Industri
airlines adalah juga industri yang sangat sering menggunakan bonding secara
finansial. Mereka yang sudah menjadi frequent flier, akan diberikan hak khusus
atau mendapatkan point setiap terbang. Bila point ini sudah mencukupi jumlah
tertentu, maka pelanggan bisa menukar dengan tiket gratis.
2. Social Bond
Bonding level
kedua adalah yang disebut dengan Social bond. Perusahaan yang
menerapkan strategi relationship tingkat kedua ini, akan banyak mengandalkan
hubungan personal relationship.
Kepada
pelanggan, diberikan kualitas pelayanan yang sebaik mungkin supaya puas. Kepada
mereka, bukan hanya kualitas pelayanan yang dasar seperti kecepatan dan
keramahan, tetapi terdapat unsur empati atau perhatian pribadi. Untuk menjaga
relationship seperti ini, perusahaan sudah mulai membutuhkan staf yang handal
terutama memiliki sikap positif terhadap pelanggan.
Relationship
yang terus menerus dan bersifat personal, hanya akan efektif bila didukung oleh
data base yang baik. Jadi, perusahaan yang sudah menerapkan level relationship
kedua ini, haruslah sudah memiliki warehousing dan kemampuan untuk terus
melakukan up-dating data-data pelanggan.
Social bond ini
dapat diperkuat dengan cara menciptakan komunitas antar pelanggan pula. Jadi,
hubungan tidak hanya terjadi antara perusahaan dengan pelanggan tetapi justru
antar pelanggan itu sendiri. Bila interaksi ini tercipta, maka pelanggan akan
semakin loyal karena memiliki ikatan emosinal. Jadi, mereka tidak hanya terikat
karena produk atau pelayanan yang berkualitas, tetapi mereka merasakan benefit
yang bersifat pribadi dan emosional.
3. Business Bond
Level ketiga
disebut dengan Business Bond. Ini adalah tingkatan relationship
antara perusahaan dengan pelanggan yang sudah berhubungan dengan bisnis dari
pelanggan itu sendiri. Perusahaan sudah mulai menyediakan berbagai pelayanan
yang bersifat customized dan bahkan langsung berhubungan dengan bisnis dari
pelanggan. Tingkatan dari level ketiga ini, lebih tepat diterapkan untuk
perusahaan yang bergerak dalam bidang B to B. Perusahaan dapat membuat suatu
layanan khusus untuk satu pelanggannya saja.
4. Structural
Bond
Level tertinggi
dalam relationship atau CRM adalah yang disebut dengan Structural Bond.
Pada level ini, perusahaan bahkan rela untuk sharing peralatan atau capital
dengan pelanggannya. Hubungan antar perusahaan dan pelanggan sudah demikian
transparan dan erat. Ini sungguh ibarat perkawinan antara perusahaan dan
pelanggannya.
Jadi,
analisalah pelanggan Anda. Tentukan nilai mereka dan pahami harapan mereka.
Barulah kemudian, menentukan tingkat relationship yang perlu dibangun.
Salam CRM In Action
Jokori – CRM Specialist
Sumber Ilmu: Handi Irawan
CRM TIPS #5 - TIGA PILAR LOYALITAS
CRM TIPS #4 - POOR SERVICE
CRM TIPS #3 - PENTINGNYA DATABASE
CRM TIPS #2 - JAGALAH PELANGGAN ANDA AGAR TIDAK PERGI
CRM TIPS #1 - RELATIONSHIP UNTUK LOYALITAS
CRM TIPS #2 - JAGALAH PELANGGAN ANDA AGAR TIDAK PERGI
CRM TIPS #1 - RELATIONSHIP UNTUK LOYALITAS
CLICK HERE |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar