INFO CRM LEBIH LANJUT |
Pertumbuhan belanja infrastruktur Indonesia >10% setiap tahunnya, hal ini menunjukkan bahwa pembangunan fisik bangunan terus meningkat, sebagai imbasnya kebutuhan akan material bahan bangunan akan mengalami peningkatan mengikuti kebutuhan.
material bahan bangunan seperti Semen, genteng, cat, keramik, besi, bata, Nat, dan lainnya, menjadi kue yang lezat untuk dinikmati bersama para produsen. Inilah yang membuat berbagai brand bermunculan bak jamur di musim hujan. Tengok saja brand cat, ada ratusan merek baik internasional, nasional maupun merek lokal. Mereka ramai-ramai memperebutkan kue cat yang sebesar 20 triyun di tahun 2017. Begitu halnya dengan semen yang produksi tahun 2017 diprediksi mencapai 85 juta ton, meningkat pesat banding tahun sebelumnya sebesar 65 juta ton.
Peran Aplikator
Dalam bisnis bahan bangunan, selain peran dari kekuatan brand, peran dari toko yang menjajakan material dan peran dari tukang yang menggunakan material sangat penting untuk diperhatikan oleh pemasaran, oleh pemilik brand. Ketika Anda datang ke toko untuk membeli merek cat tertentu ke toko bangunan, sesampainya di toko, pemilik toko menyampaikan ada merek yang lebih baik yang sedang promo, maka kemungkinan besar Anda akan berubah pikiran mengikuti saran dari pemilik toko yang menyarankan. Dalam hal ini toko punya kepentingan bisnis, bisa jadi menjual merek yang baru saja direkomendasikan mendatangkan keuntungan lebih besar dibandingkan merek yang Anda minta.
Atau pada saat Anda bingung, merek cat apa yang bagus untuk mengecat rumah Anda, tiba - tiba saja tukang yang Anda tunjuk memberikan rekomendasi, tentu saja tukang sudah memiliki pengalaman yang banyak dalam menggunakan cat, sehingga rekomendasi dari tukang akan Anda dengar.
Toko dan tukang memiliki peran begitu besar dalam keputusan pembelian merek material yang akan Anda gunakan bukan??
CRM ala Pemasar bahan bangunan
Dalam 10 tahun terakhir, pemilik brand bahan bangunan menggandeng para aplikator, yaitu tukang dan mandor bangunan. Mereka membangun komunitas, memanjakan mereka 'para tukang' dengan sertifikasi, dengan edukasi dan dengan kegiatan gathering yang membuat mereka para tukang semakin ter-edukasi dan eksis. Ada komunitas tukang semen gresik "komunitas jago bangunan", ada komunits tukang "akademi ahli bangunan Holcim", Akademi aplikator pacific Paint, Pusat
Pelatihan Jayaboard, Painter
Academy dari dulux, Jotun Paint School, dan lainnya.
Kegiatan yang kelihatan sederhana ini sangat efektif untuk meningkatkan penjualan masing-masing brand. Bayangkan seorang tukang cat yang punya hubungan emosional dengan merek tertentu, maka dia akan senantiasa merekomendasikan merek tersebut kepada pemilik bangunan. Itungan sederhana, seorang tukang Cat akan bekerja selama 20 hari dalam sebulan, menghabiskan 2 - 3 galon cat sehari, 60 galon dalam 1 bulan, 720 galon dalam satu tahun. kalau ada 5,000 tukang dalam komunitas, tukang-tukang ini memiliki hubungan positif dengan merek, maka dari para tukang ini akan memberikan kontribusi 3,6 juta galon dalam setahun. wow...
Apa yang membuat para tukang jatuh hati pada brand Anda... simpel dan mudah dilakukan. Pelatihan tukang dan sertifikasi, gathering untuk meningkatkan kedekatan tukang dengan merek, hadiah bagi para tukang, poin, memberikan para tukang proyek sehingga mereka happy selalu ada order kerjaan, dan lainnya. Level hubungan dengan para tukang bisa diciptakan dengan transaksional benefit, sudah cukup. Sayangnya transaksional benefit mudah ditiru oleh brand lain. contoh Merek A memberikan kaos, tukang Happy, tiba-tiba brand lain memberikan Kaos dan topi, tukang semakin happy dan pindah merek. Dari pengamatan kami, tingkat loyalitas Tukang terhadap merek sangat lemah... masih sangat transaksional. Harus pnadai pandai menemukan benefit apa yang paling diinginkan oleh mereka. Undian umroh, undian motor, dan undian barang lainnya menjadi pilihan alternatif.
Ada brand yang memberikan pulsa kepada para tukang, dengan memiliki pulsa tukang akan rajin berkomunikasi dengan brand, rajin berkomunikasi membuat kedekatan antara tukang dengan Brand.
Bagaimana dengan brand bahan bangunan Anda?
Salam CRM in Action
Joko Ristono
Tidak ada komentar:
Posting Komentar