Data pelanggan jika digunakan dengan benar dapat menjadi alat bantu yang hebat bagi perusahaan untuk membangun loyalitas pelanggan. Namun, bila salah dalam penggunaannya, hal itu hanya akan menjadi bumerang bagi perusahaan. Perusahaan akan berisiko kehilangan pelanggan.
Penelitian terkini dari Transactis, yang melakukan survei terhadap 1.000 konsumen Inggris, menemukan bahwa 95% dari mereka tidak akan melakukan bisnis lagi dengan perusahaan jika data diri mereka digunakan secara tidak bertanggung jawab atau menyalahgunakan kepercayaan mereka.
Namun, penelitian ini juga menemukan bahwa 83% dari responden lebih cenderung untuk terus membeli dari perusahaan, bukan pesaing, jika Informasi pribadi mereka digunakan dengan penuh tanggung jawab dan menggunakannya untuk memberikan pelayanan yang baik.
Hasil tersebut menegaskan bahwa kesalahan dalam penanganan data pelanggan dapat merusak kepercayaan pelanggan terhadap merek tetapi menggunakan informasi dengan bijak akan semakin memperkuat hubungan.
Menelusuri perjalanan pelanggan
Langkah awal untuk mendapatkan kepercayaan pelanggan adalah benar-benar memahami konsumen individu seperti Anda menjalin hubungan, yang artinya memastikan bahwa Anda memiliki data yang benar.
Hal ini dimaksudkan agar perusahaan dapat berkomunikasi dengan pelanggan secara efektif dan menawarkan produk dan jasa yang tepat bagi mereka, perusahaan harus mampu membangun profil yang akurat dari masing-masing individu. Itu berarti memahami pola perilaku mereka – dan cara terbaik untuk melakukannya adalah dengan melihat apa, di mana, kapan dan bagaimana mereka beli.
Mengorganisir data
Membangun hubungan dengan konsumen mengharuskan perusahaan berbicara kepada pelanggan dengan satu suara dan memiliki gambaran lengkap tentang keterlibatan mereka dengan merek.
Hal ini membutuhkan integrasi dari informasi yang dikumpulkan dari semua channel dan platform – Pembelian di toko, online, mail orders, web form, service calls, kegiatan loyalitas, catatan pengiriman dan sumber lainnya – ke dalam sebuah database tunggal/inti.
Untuk membangun kepercayaan, perusahaan harus menunjukkan pemahamam tentang preferensi pelanggan dalam hal channel, frekuensi komunikasi, dan timing. Konsumen juga mengahrapkan perusahaan untuk mengingat informasi yang mereka telah beritahu. Dengan membuat database SCV yang ada disemua saluran, perusahaan dapat menghindari yang tidak perlu dan tidak diinginkan, korespondensi dengan pelanggan.
Jaga data
Cara mendasar untuk menjaga kepercayaan konsumen adalah melihat sesudah informasi konsumen disampaikan.
Kegagalan dalam menyimpan data dengan aman atau menggunakannya dengan cara yang tidak sah merupakan jalur tercepat untuk menghancurkan kepercayaan pelanggan.
Menggunakan data pelanggan secara efektif
Dibutuhkan lebih dari sekedar mengumpulkan data dan menyimpannya dengan aman untuk meraih kepercayaan pelanggan. Perusahaan harus menggunakan data untuk meningkatkan interaksi dengan pelanggan.
Pelanggan memiliki harapan yang tinggi saat ini. Menggunakan data pelanggan secara efektif untuk menyesuaikan komunikasi, penawaran dan jasa sangat penting untuk menjamin kepercayaan. Terlebih lagi, penelitian menunjukkan 76 persen konsumen mengatakan bahwa jika perusahaan menggunakan data pribadi mereka untuk memperbaiki layanan dan penwaran mereka lebih cenderung untuk tetap menjadi pelanggan setia dan tidak beralih ke pesaing
CRM INI ACTION
Joko Ristono
Sumber : Marketing.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar